Thrift Shop: Bisnis Modal Kecil dan Effortless, tapi Cuan Besar!

baju gantung hanger mall supermarket sweater thrift shop bisnis modal kecil effortless cuan untung besar profit paydia

Belakangan ini, bisnis thrift sedang melonjak tinggi. Istilah thrift sudah cukup umum di telinga kita, khususnya generasi muda. Namun sebenarnya apa itu thrift? Apakah thrift adalah bisnis yang menjanjikan?

Untuk kamu yang ingin mulai bisnis dengan modal kecil namun untung yang lumayan besar, thrift bisa jadi jawaban yang tepat! Namun, apa yang perlu dipersiapkan untuk jalani bisnis thrift? 

Thrift, Apa Bedanya dengan Preloved?

Thrift adalah barang secondhand yang masih layak untuk dipakai. Barang thrift bisa bermacam-macam seperti pakaian, accesoris, elektronik dan benda lainnya. Sering dianggap sama dengan preloved, barang bekas thrift umumnya datang dari luar negeri yang masuk dengan bal besar lalu dijual eceran hingga grosir. Sedangkan preloved menjual barang second dari pemakaian pribadi.

Thrift Bantu Atasi Pencemaran Lingkungan

Bisnis thrift merupakan bisnis yang baik dan ramah lingkungan. United Nations Environment Programme (UNEP) menyatakan setiap tahunnya, industri garmen (fashion) menggunakan 93 miliar m3 air dan kurang lebih 20% air limbah industri garmen seluruh dunia berasal dari pencelupan dan pengolahan kain. 

Dilansir dari Citarum Harum Juara, riset YouGov Omnibus mengungkap bawah 66% orang dewasa di Indonesia membuang pakaian dan 25% telah membuang lebih dari 10 item pakaian dalam satu tahun terakhir.  Maka dari itu, bisnis dan kegiatan thrift dinilai dapat menumpas limbah pakaian serta memberikan dapat positif bagi lingkungan (sustainable living).

Bisnis Modal Kecil & Effortless Tapi Cuan Besar

Bisnis thrift dapat dikatakan sebagai bisnis yang effortless dalam proses produksinya. Dalam bisnis thrift pakaian, kamu tidak perlu mencari bahan kain, mencari vendor penjahit, dan melakukan proses produksi (dalam hal ini menjahit pakaian). Ini karena kamu hanya perlu mencari supplier dan barang sudah jadi saja!

Selain tidak memerlukan usaha yang lebih, bisnis thrift cocok untuk kamu yang ingin memulai usaha tapi tidak memiliki modal yang banyak. Pasalnya, harga barang-barang thrift cukup murah, bahkan bisa dimulai dari harga Rp20.000/pcs lho! Walau modalnya kecil, kamu tetap bisa dapatkan cuan yang besar. Namun, tetap perhatikan harga pasar dan kualitas barang thrift agar tidak kalah saing dengan bisnis thrift lainnya.

Cari tau cara menetapkan harga berdasarkan psikologis ala Paydia pada link dibawah!

Rekomendasi: Strategi Menetapkan Psikologis Harga agar Produk Lebih Laku!

5 Tips Jalani Bisnis Thrift

Kamu ingin punya bisnis thrift tapi bingung mulai dari mana? Atau kamu takut bisnis thrift-mu kalah saing? Simak tips di bawah ini agar bisnis thrift kamu berjalan baik!

1. Fokus Pada Satu Jenis Produk

Saat hendak membangun bisnis thrift, alangkah lebih baik jika kamu menetapkan satu jenis produk yang akan diperjualbelikan. Contohnya kamu bisa jual pakaian bekas khusus sweater saja, celana saja, atau atau bahkan pakaian dengan tema 90s. Ini baik untuk dilakukan agar branding dari bisnis thrift-mu kuat dan berbeda dari bisnis thrift lainnya. Dengan begitu, bisnis thrift kamu dapat menjadi tempat thrift rujukan atau rekomendasi ketika konsumen ingin membeli satu jenis produk spesifik.

2. Buatlah Identitas Bisnis

Identitas bisnis sangatlah penting! Identitas bisnis meliputi nama, logo, hingga konsep dan personality bisnismu. Berilah nama dan logo yang sesuai dengan konsep bisnis dan tentunya yang mudah untuk diingat ya, Paydiers! Walaupun produk yang dijual adalah barang bekas, tapi kamu tetap dapat tambahkan label atau stiker agar konsumen dapat lebih mengenal brand thrift-mu.

3. Memilih Supplier Produk

Menentukan supplier produk adalah langkah selanjutnya dalam menjalankan bisnis thrift. Carilah beberapa supplier thrift shop yang memiliki kualitas produk yang baik dan dengan harga terjangkau. Setelah dapatkan beberapa toko yang cocok, lakukan perbandingan harga jual-beli agar kamu bisa dapatkan keuntungan yang maksimal! 

Dalam dunia thrift, ada kamu bisa membeli dalam jumlah bal atau 1 karung besar yang berisi 50 sampai 100 pcs produk.  kamu Beli dalam bal akan lebih murah dibandingkan beli satuan. Namun terkadang, produk-produk dalam bal tidak semuanya bagus. Maka dari itu kamu perlu mencari supplier yang tepat agar tidak rugi badar, Paydiers!

4. Jaga Kebersihan & Kualitas Produk

Kebersihan produk menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis thrift. Karena thrift identik dengan barang bekas, pasti konsumen akan khawatir jika mendapatkan produk yang kotor dan bau. Pastikan produk-mu bersih dan wangi saat sampai di tangan konsumen. Kamu dapat cuci atau laundry produk thrift sebelum dikirim ke konsumen. Selain itu, jika terdapat defect, cacat, atau kotor pada produk, berilah informasi tersebut dan jujur kepada konsumen agar konsumen tidak kecewa terhadap produk thrift-mu.

Tips tambahan: Kamu bisa semprot parfum baju pada pada produk thrift pakaianmu sehingga konsumen ingin beli produkmu lagi!

5. Foto Produk yang Jelas dan Go Digital!

Foto yang menarik tidak harus foto studio kok! Kamu bisa melakukannya hanya dengan smartphone saja. Kamu bisa menggunakan peralatan rumah seperti kaca dan lakukan mirror selfie dan foto produk dengan digantung di hanger. Kamu dapat berkreasi dengan foto produkmu, yang penting produkmu terlihat jelas. 

Setelah dapatkan foto yang menarik dan dengan pencahayaan yang bagus, upload foto produk di media sosial dan e-commerce. Strategi marketing di media sosial dan e-commerce dapat membantu kamu meraih pasar yang lebih luas lagi! Dengan begitu, kamu dapat melakukan penjualan bisnis thrift untuk seluruh daerah.


Itulah penjelasan mengenai bisnis thrift yang bisa kamu jalankan dan dapat cuan yang banyak! Pastikan kamu memberi opsi pembayaran untuk pelanggan yang aman, mudah, dan praktis dengan gunakan QRIS! Kamu ingin dapatkan QRIS secara Gratis? Daftar QRIS di Paydia sekarang dan temukan berbagai kemudahannya termasuk dashboard Paydia Bisnis untuk pantau transaksi QRIS bisnis-mu!