Apa Arti ROI dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Pernahkah Anda mendengar istilah ROI dalam dunia bisnis atau marketing? ROI kepanjangan dari Return on invesment. Mengapa perlu mengetahui arti ROI? Sebab, ROI adalah salah satu tolak ukur dalam menghitung keuntungan hingga risiko kerugian bisnis Anda. Untuk lebih jelasnya mengenai arti dan cara menghitung ROI dapat Anda ketahui dalam artikel ini.
1. Apa Arti ROI (Return on Invesment)?
ROI dalam dunia bisnis dan marketing cukup penting. Pengertian ROI secara bahasa bisa dikatakan sebagai keuntungan dalam investasi. Arti ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur atau menghitung tingkat efisiensi dalam investasi. Dalam dunia bisnis ROI menjadi salah satu formula yang berfungsi mempertimbangkan rencana investasi dan bahan evaluasi bisnis.
Hal-hal yang menjadi faktor dalam menghitung ROI di antaranya turnover aset dan profit margin. Turnover aset perusahaan yaitu tentang bagaimana kecepatan operating aset berputar dalam suatu bisnis. Sedangkan, profit margin adalah persentase keuntungan dari jumlah penjualan bersih.
Untuk lebih memahami arti ROI , berikut ini beberapa manfaat ROI dalam dunia bisnis:
- Untuk mengukur efisensi aktivitas bisnis di perusahaan.
- Untuk melakukan perbandingan dengan bisnis lain dengan mengetahui rasio industri.
- Sebagai pertimbangan ketika hendak berinvestasi dalam bisnis.
2. Cara Menghitung ROI (Return on Invesment)
Anda sudah mengetahui sedikit banyak tentang arti ROI. Selanjutnya mari kita membahas tentang cara menggunakan atau cara menghitung ROI. Untuk menghitung Return on Invesment Anda perlu tahu rumus ROI.
Rumus ROI = (total pendapatan investasi – jumlah biaya investasi) / jumlah biaya investasi x 100%
a. Contoh kasus 1
Perusahaan butuh membeli alat. Alat tersebut dapat melakukan pekerjaan 12 pegawai. Harga alat yang dibutuhkan seharga Rp225.000.000. Gaji masing-masing pegawai yaitu Rp4.000.000. Berikut adalah cara menghitung ROI selama setahun.
Pendapatan investasi sama dengan jumlah gaji 12 pegawai yang dapat dihilangkan dengan pembelian 1 alat. Perhitungannya : 12 (pegawai) x 4.000.000 x 12 (bulan) = Rp576.000.000. Sedangkan, biaya investasi pembelian alat sebesar Rp225.000.000.
Return on Invesment = (576.000.000-225.000.000)/225.000.000 x 100%
= 351.000.000/225.000.000 x 100%
= 156% atau 1,56
Dalam kasus tersebut investasi alat efisien dari segi biaya karena nilai ROI melebihi 100%. Arti ROI di atas 100% yaitu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan karena menutupi modal dari pembelian alat.
b. Contoh kasus 2
Perusahaan melakukan investasi sebesar Rp15.000.000 dan menghasilkan keuntungan dari penjualan Rp25.000.000.
Return on Invesment = (25.000.000-15.000.000)/15.000.000 x 100%
= 10.000.000/15.000.000 x 100%
= 66,66% atau 0,66
Dari kasus ini dapat disimpulkan investasi cukup efisien dengan nilai ROI 66% dan perusahaan tidak memiliki risiko kerugian dari investasi tersebut.
Pebisnis harus selalu cermat dalam melakukan pengelolaan dana perusahaan. Sebab, ada target penjualan yang harus tercapai. Dengan Anda memahami arti ROI dan bagaimana cara menghitungnya tentu akan berguna dalam mengembangkan bisnis Anda. Menghitung rumus ROI cukup mudah sehingga Anda bisa lebih cepat mengetahui bagaimana tingkat kelayakan suatu investasi bisnis.
Hal yang perlu Anda ketahui dalam kegiatan bisnis metode analisis yang dibutuhkan bisa jadi berbeda-beda. Maka dari itu, tetap perhatikan metode atau pertimbangan lain dalam mengukur risiko keuntungan dan kerugian dalam investasi bisnis. Pahami tujuan bisnis dan target perusahaan Anda agar lebih mudah dalam melakukan analisis terhadap rencana perkembangan bisnis Anda.
Untuk menganalisis bisnis Anda, Anda dapat menggunakan Paydia Bisnis sebagai sarana dalam membantu melihat riwayat transaksi secara lengkap and real-time.
Baca juga Pebisnis Wajib Tahu, Ini Manfaat Google Analytics untuk Meningkatkan Bisnis!